Thursday 16 August 2012

Dahsyatnya Sakaratul Maut!



"Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (QS. Ali Imran:185)


Mati. Suatu kepastian dari Allah Swt yang akan dialami oleh setiap orang. Satu kata yang mencekam jika dibayangkan. Suatu proses berpisahnya ruh dan jasad. Namun bukan hanya sekedar itu, mati juga berarti berpisahnya hamba Allah dengan Dunia dan segala urusannya. Setelah itu, ia akan menuju ke alam selanjutnya. Yang lebih panjang, lebih indah atau boleh jadi lebih menyeramkan. Namun yang pasti lebih abadi ..

Kematian juga menjadi gambaran kecil bagi orang tersebut. Apakah bahagia atau celaka. Hal itu dapat dilihat dari bagaimana proses kematian yang akan dialami setiap jiwa yang berbeda-beda. Dan berikut sedikit gambaran tentang dahsyatnya sakaratul maut ...

Beginilah Cara Datangnya Kematian

1.    Kematian Bersifat Memaksa dan Tak Dapat Dihindari

Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS. Ali Imran, 3:154)

2.    Kematian Mendatangi Meski dalam Benteng yang Kokoh

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?” (QS. An-Nisa 4: 78)

3.    Kematian Menemui Siapapun Meski Dia Lari Menghindar

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS. Al-Jumu'ah 62: 8)

4.    Kematian Datang Secara Tiba-tiba

“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat. Dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Luqman 31: 34)

5.    Kematian Tidak Dapat Ditunda atau Dipercepat|
“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Munafiqun 63:11)

Dahsyatnya Rasa Sakit Sakaratul Maut

Atsar (pendapat) Rasulullah Saw:
"Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang" (HR. Tirmidzi)
"Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?" (HR. Bukhari)

Atsar  para sahabat Rasulullah Saw:
Ka'b al-Ahbar: "Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa".

"Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejap, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri." (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).

Imam Ghozali juga berpendapat rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki.

Ia juga juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah Swt agar menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. "Wahai manusia !" kata pria tersebut. "Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku."

Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang.

Rasa sakitnya pun dialami setiap manusia dengan berbagai macam tingkatan rasa, ini terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak.

Sakaratul Maut Orang-orang Zhalim

Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikat Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim. Dengan izin Allah Swt beliau pun diperlihatkan gambaran perumpamaan Malaikat Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api.

Seketika melihatnya Nabi Ibrahim AS pingsan. Setelah sadar beliau berkata: “Cukup dengan memandang wajah Malaikat Maut, rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.”

Itulah gambaran wajah Malaikat Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.
Alangkah dahsyatnya ketika orang-orang yang zalim dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya sambil berkata: "Keluarkanlah nyawamu!" Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS. Al-An'am 6:93)

Bahkan di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang zhalim, si malaikat akan berkata, "Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir kami ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik ! " Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.

Sakaratul Maut Orang-orang Bertaqwa

Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikat Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.

Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa:
"Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu? Mereka menjawab, 'Allah telah menurunkan kebaikan'. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat pembalasan yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik, dan itulah sebaik-baik tempat (kembali) bagi orang yang bertakwa." (QS. An-Nahl 16:30)

Bagaimana sahabat? Apakah kita merasa cemas setelah mengetahui itu semua?
Takutkah kita? Atau bahkan menyesal? Karena harus berada di dunia ini dan akan merasakan perihnya mati?

Namun, satu hal yang perlu kita ketahui, bahwa Allah menciptakan kematian dengan berbagai tujuan yang baik. Sebagai salah satu bentuk kekuasaanNya kepada kita, bahwa hanya Dialah yang paling berkuasa di Jagat Raya yang sempurna ini. Dan sebagai ujian untuk kita.

Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, agar Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
(QS. Al Mulk: 1-2)

Hidup ini sekejap tetapi beresiko.
Jangan karena mencari kenikmatan sesaat tetapi menderita berkepanjangan.
Hidup bukan untuk hidup, tetapi untuk Yang Maha Hidup.
Hidup bukan untuk mati, tetapi justru mati itulah untuk hidup.
Oleh karena itu, jangan takut mati, jangan lupa mati dan jangan cari mati.
Tetapi rindukanlah mati, karena mati pintu berjumpa dengan-Nya ..
(Ust. H.M. Arifin Ilham)

Wallahu’alam ..

No comments:

Post a Comment