Saturday, 11 August 2012

Keutamaan Umat Nabi Muhammad Saw dalam Taurat



Ketika Nabi Musa AS bermunajat di Gunung Thursina untuk ‘bertemu’ Allah swt, ia mengajukan beberapa permintaan terkait isi dalam lauh-lauh Kitab Taurat yang diterimanya.

Ia berkata, “Ya Tuhanku, aku melihat di lauh-lauh itu disebutkan suatu umat yang menjadi umat terbaik yang pernah terlahir ke dunia, mereka menyuruh sesamanya untuk berbuat kebaikan dan mencegah sesamanya berbuat kemungkaran. Ya Tuhanku, jadikanlah mereka itu sebagai umatku.” 
 Allah swt menjawab, “Itu adalah umat Muhammad.”

Nabi Musa AS meminta lagi, “Ya Tuhanku, aku melihat di lauh-lauh itu disebutkan suatu umat yang menjadi umat terakhir yang diciptakan, namun mereka adalah umat yang paling dahulu masuk surga. Ya Tuhanku, jadikanlah mereka itu sebagai umatku.”
Allah swt menjawab, “Itu adalah umat Muhammad.”

Nabi Musa AS berkata lagi, “Ya Tuhanku, aku melihat di lauh-lauh itu disebutkan suatu umat yang memiliki anak-anak yang sudah dapat menghafal kitab suci mereka, sedangkan umat-umat sebelumnya membaca kitab suci mereka dengan melihat. Apabila kitab itu disingkirkan, mereka tidak dapat membacanya dan tidak mengetahuinya. Engkau juga memberikan mereka daya hafal yang tinggi yang tidak pernah diberikan pada umat lainnya. Ya Tuhanku, jadikanlah mereka itu sebagai umatku.”
Allah swt menjawab, “Itu adalah umat Muhammad.”
 
Nabi Musa AS memohon, “Ya Tuhanku, aku melihat di lauh-lauh itu disebutkan satu umat yang beriman pada kitab suci yang pertama kali diturunkan hingga kitab suci yang terakhir diturunkan. Mereka senantiasa memerangi kesesatan, bahkan mereka juga memerangi makhluk paling pendusta yang bermata satu (Dajjal). Ya Tuhanku, jadikanlah mereka itu sebagai umatku.”
Allah swt menjawab, “Itu adalah umat Muhammad.”
 
Ia berkata lagi, “Ya Tuhanku, aku melihat di lauh-lauh itu disebutkan suatu umat yang ketika berniat untuk berbuat baik dan mereka tidak melaksanakan niat tersebut, maka akan tertulis satu kebaikan. Dan jika mereka melaksanakan niat tersebut, maka akan tertulis bagi mereka 10 hingga 700 kali lipat. Ya Tuhanku, jadikanlah mereka itu sebagai umatku.”
Allah swt menjawab, “Itu adalah umat Muhammad.”
 
Nabi Musa AS meminta lagi, “Ya Tuhanku, aku melihat di lauh-lauh itu disebutkan suatu umat yang dapat memberikan syafa’at sekaligus menerima syafa’at. Ya Tuhanku, jadikanlah mereka itu sebagai umatku.”
Allah swt menjawab, “Itu adalah umat Muhammad.”

Setelah mendegar semua itu, Nabi Musa AS melemparkan lauh-lauh yang dipegangnya sembari berkata, “Ya Tuhanku, jadikanlah aku salah satu umat Muhammad.”
Wallaahu a'lam..
Sumber : Detik Ramadhan

No comments:

Post a Comment