Sunday, 12 August 2012

Tanda Lailatul Qadr



''Lailatul Qadar telah dikaruniakan kepada umat ini (umatku) yang tak diberikan kepada umat-umat sebelumnya.'' (Al-Hadist).

Banyak dari kita yang bertanya-tanya tentang malam lailatul qadr. Apa sih malam itu? Dan benarkah malam itu sangat istimewa? Tidak dapat dipungkiri, tak ada malam yang lebih indah daripada malam lailatul qadr. Bahkan saking istimewanya, Allah Swt menurunkan (QS. 97 : Al-Qadr) secara khusus dalam Al-Qur’an untuk membahas malam terbaik bagi umat Nabi Muhammad Saw.

Sekilas Mengenai Lailatul Qadr
Suatu hari, dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW berkisah kepada para sahabat tentang seorang seorang yang saleh dari Bani Israil. Orang tersebut menghabiskan waktunya selama 1000 bulan  untuk berjihad fii sabilillah. Mendengar kisah itu, para sahabat merasa iri, karena tak bisa memiliki kesempatan untuk beribadah selama itu.

Usia umat Nabi Muhammad Saw memang lebih pendek dari umat terdahulu. Dalam riwayat lainnya disebutkan bahwa Nabi Saw pernah merenungi hal itu. Nabi Saw pun bersedih, karena mustahil umatnya dapat menandingi amal ibadah umat-umat terdahulu.
Dengan penuh kasih sayang yang tak terhingga, Allah SWT lalu mengaruniakan Lailatul Qadar kepada umat Nabi Muhammad SAW sebagai jawaban.

Dimana Lailatul Qadar menjadi suatu malam karunia Allah yang sangat besar dengan kebaikan dan keberkahannya. Pada malam itu, diturunkan Al-Qur’an yang memiliki kemuliaan, melalui seorang malaikat yang sangat mulia dan diterima seorang nabi yang juga sangat mulia.

Al Qadar juga  bisa bermakna ukuran. Ukuran segala sesuatu itu ditetapkan pada malam itu, rezeki seseorang, apakah dia bahagia atau tidak? Sampai setahun ke depan ditetapkan pada malam itu.

Ciri-ciri Lailatul Qadr
Lalu adakah ciri-ciri akan datangnya Lailatul Qadar? Banyak riwayat yang menyatakan tanda-tanda fisik seperti pada malam itu tenang, angin sepoi-sepoi, kemudian matahari esok harinya berawan dan tidak terlalu panas. Tetapi di antara banyaknya riwayat tersebut, hanya sedikit yang dapat dipertanggungjawabkan kesahihannya.

Meski Allah memberikan ciri tersurat secara fisik di alam semesta milik-Nya, tetapi yang lebih penting adalah ciri-ciri tersirat di hati hamba-Nya. Dan hanya orang-orang pilihan dan yang telah ditentukan oleh Allah yang dapat merasakannya. Orang tersebut selalu merasa damai,  selalu menebar kedamaian dalam hidupnya sampai dibangkitkan kembali menyongsong fajar kehidupan yang baru.

Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah Saw bersabda, ”Shubuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim)

Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.  Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
(QS. Al Qadr : 4-5)

Tak ada seorang pun yang tahu kapan tamu agung itu akan datang. Hanya Allah SWT yang mengetahui kapan malam yang lebih baik dari 1000 bulan itu akan menghampiri hambanya. Terlebih, sebagai tamu agung, Lailatul Qadar hanya dianugerahkan kepada orang-orang yang mendapat taufik dan beramal saleh pada malam itu. 

Namun yang pasti, malam istimewa itu hadir pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan. Sesuai dengan dalil dari ‘Aisyah .ra, bahwa Nabi Saw selalu menghidupkan sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.

Beliau bersabda, “Carilah malam qadar di malam ganjil pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari - Muslim)

Wallahu’alam ...

No comments:

Post a Comment