"Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan
mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.
Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh
ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan." (QS. Ali Imran:185)
Mati. Suatu
kepastian dari Allah Swt yang akan dialami oleh setiap orang. Satu kata yang
mencekam jika dibayangkan. Suatu proses berpisahnya ruh dan jasad. Namun bukan
hanya sekedar itu, mati juga berarti berpisahnya hamba Allah dengan Dunia dan
segala urusannya. Setelah itu, ia akan menuju ke alam selanjutnya. Yang lebih
panjang, lebih indah atau boleh jadi lebih menyeramkan. Namun yang pasti lebih
abadi ..
Kematian juga
menjadi gambaran kecil bagi orang tersebut. Apakah bahagia atau celaka. Hal itu
dapat dilihat dari bagaimana proses kematian yang akan dialami setiap jiwa yang
berbeda-beda. Dan berikut sedikit gambaran tentang dahsyatnya sakaratul maut
...
Beginilah Cara Datangnya Kematian
1. Kematian Bersifat Memaksa dan Tak Dapat Dihindari
Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di
rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke
luar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk
menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam
hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS. Ali Imran, 3:154)
2. Kematian Mendatangi Meski dalam Benteng
yang Kokoh
“Di mana saja kamu berada, kematian akan
mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan
jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi
Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan:
"Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya
(datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik)
hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?” (QS. An-Nisa 4: 78)
3. Kematian Menemui Siapapun Meski Dia Lari
Menghindar
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang
kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu,
kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan
yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".
(QS. Al-Jumu'ah 62: 8)
4. Kematian Datang Secara Tiba-tiba
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya
sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat. Dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan
mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat
mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang
pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Luqman 31: 34)
5.
Kematian Tidak
Dapat Ditunda atau Dipercepat|
“Dan Allah sekali-kali tidak akan
menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Munafiqun 63:11)
Dahsyatnya Rasa Sakit Sakaratul Maut
Atsar (pendapat)
Rasulullah Saw:
"Sakaratul maut itu sakitnya sama
dengan tusukan tiga ratus pedang" (HR. Tirmidzi)
"Kematian yang paling ringan ibarat
sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang
pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang
tersobek ?" (HR. Bukhari)
Atsar para sahabat Rasulullah Saw:
Ka'b al-Ahbar: "Sakaratul maut ibarat sebatang pohon
berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki
menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian
tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa".
"Demi Allah, seandainya jenazah yang
sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejap, lalu menceritakan (pengalaman
sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut,
dan mulai menangisi diri kalian sendiri." (Imam Ghozali mengutip atsar
Al-Hasan).
Imam Ghozali juga
berpendapat rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan
menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat
merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat
syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki.
Ia juga juga
mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati
sebuah pekuburan berdoa pada Allah Swt agar menghidupkan satu mayat dari
pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan
izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria
yang muncul dari salah satu kuburan. "Wahai manusia !" kata pria
tersebut. "Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku
mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum
juga hilang dariku."
Proses sakaratul
maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat
dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita
menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang.
Rasa sakitnya
pun dialami setiap manusia dengan berbagai macam tingkatan rasa, ini terkait
dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup. Sebuah
riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu
proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak.
Sakaratul Maut Orang-orang Zhalim
Imam Ghozali
mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk
melihat wajah Malaikat Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim. Dengan izin
Allah Swt beliau pun diperlihatkan gambaran perumpamaan Malaikat Maut sebagai
seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua
mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat
menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api.
Seketika
melihatnya Nabi Ibrahim AS pingsan. Setelah sadar beliau berkata: “Cukup dengan memandang wajah Malaikat Maut,
rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran
hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari
itu.”
Itulah gambaran
wajah Malaikat Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari
tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun
maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan
sepanjang sisa hidup kita.
Alangkah
dahsyatnya ketika orang-orang yang zalim dalam tekanan sakratul maut, sedang
para malaikat memukul dengan tangannya sambil berkata: "Keluarkanlah nyawamu!" Pada hari ini kamu dibalas dengan
siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah
(perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri
terhadap ayat-ayat-Nya. (QS. Al-An'am 6:93)
Bahkan di akhir
sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat
Pencatat Amal. Kepada orang zhalim, si malaikat akan berkata, "Semoga
Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa
hadir kami ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir
menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu.
Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik ! " Ketika itulah orang
yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.
Sakaratul Maut Orang-orang Bertaqwa
Sebaliknya Imam
Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikat Maut sebagai
pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.
Dan dikatakan
kepada orang-orang yang bertakwa:
"Apakah
yang telah diturunkan oleh Tuhanmu? Mereka
menjawab, 'Allah telah menurunkan kebaikan'. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat
pembalasan yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik, dan itulah sebaik-baik tempat (kembali)
bagi orang yang bertakwa." (QS. An-Nahl 16:30)
Bagaimana
sahabat? Apakah kita merasa cemas setelah mengetahui itu semua?
Takutkah kita?
Atau bahkan menyesal? Karena harus berada di dunia ini dan akan merasakan
perihnya mati?
Namun, satu hal
yang perlu kita ketahui, bahwa Allah menciptakan kematian dengan berbagai tujuan yang baik. Sebagai salah satu
bentuk kekuasaanNya kepada kita, bahwa hanya Dialah yang paling berkuasa di
Jagat Raya yang sempurna ini. Dan sebagai ujian untuk kita.
“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala
kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan
hidup, agar Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan
Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
(QS. Al Mulk: 1-2)
Hidup ini
sekejap tetapi beresiko.
Jangan karena
mencari kenikmatan sesaat tetapi menderita berkepanjangan.
Hidup bukan
untuk hidup, tetapi untuk Yang Maha Hidup.
Hidup bukan
untuk mati, tetapi justru mati itulah untuk hidup.
Oleh karena itu,
jangan takut mati, jangan lupa mati dan jangan cari mati.
Tetapi
rindukanlah mati, karena mati pintu berjumpa dengan-Nya ..
(Ust. H.M.
Arifin Ilham)
Wallahu’alam
..